Air adalah sumber kehidupan. Tanpa air kehidupan akan menjadi gersang.
Geographer - Free Researcher - Geography Teacher - Hydrology Interest - Aktivis

Demografi

Makalah
 
 
Ulasan Teori Kependudukan: “Teori John Stuart Mill” Sebagai Teori Kependudukan Pendukung Teori Malthus dan Teori Kependudukan Kontemporer
 
 
 
 
Tugas Mata Kuliah Demografi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Oleh:
Ahmad Munir[1], 0706265150
Reno Aldiano[2], 0706265150
 
 
 
DEPARTEMEN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
 
TAHUN 2010

TEORI KEPENDUDUKAN
Teori John Stuart Mill
Oleh: Ahmad Munir, 0706265150
 
A.     Pendahuluan
Malthus banyak mempengaruhi pendapat tokoh-tokoh lain, dalam melihat pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan. Dalam hal ini, alasan rasional Malthus nampaknya masih berpengaruh kuat dalam melihat pertumbuhan penduduk. Walaupun teori Malthus juga telah dibantah oleh banyak pendapat. Namun demikian, tidak sedikit pula yang mendukung gagasan maltus mengenai hubungan pertumbuhan penduduk dan ketersediaan pangan.
Paper ini menjelaskan salah satu pendukung teori Malthus, dengan beberapa pandangan lain yang sedikit berbeda. Dengan membahas teori-teori yang mendukung teori Malthus, akan didapatkan kelebihan dan kelemahan teori maltus secara lebih rinci. Oleh karena itu, studi lanjutan untuk memperjelas teori maltus perlu dilakukan.
Beberapa tokoh yang menjelaskan teori kependudukan kontemporer antara lain; John Stuart John Stuart Mill, Arsene Dumont, Emile Durkheim. Paper ini fokus membahas Teori John Stuart Mill yang sering disebut sebagai pemula teori kependudukan kontemporer. Hal-hal yang dibahasa dalam teori ini sebagai berikut; pertumbuhan penduduk, faktor yang mempengaruhi fertilitas, kemiskinan, pangan, serta mengkaji hubungan penduduk dengan pendidikan.
 
B.     Pembahasan
  1. Aliran Kontemporer: Teori Kependudukan John Stuart Mill
Teori John Stuart Mill lebih banyak menjelaskan tentang kaitan penduduk dengan kebahagiaan. Penjelasan Mill mengenai pendidikan merupakan kemajuan dalam teori kependudukan, yang mana penduduk dan pendidikan memiliki korelasi yang sangat erat. Berikut beberapa hal penting dalam membahas teori John Stuart Mill antara lain:
1.      John Stuart Mill menerima pendapat Malthus mengenai laju pertumbuhan penduduk melampaui laju pertumbuhan bahan makanan sebagai suatu aksioma. Namun demikian ia berpendapat bahwa pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya. Mill masih memberikan toleransi pada keinginan manusia yang dapat mempengaruhi perilaku demografinya.
2.      Selanjutnya ia mengatakan apabila produktifitas seseorang tinggi ia cenderung ingin mempunyai keluarga yang kecil. Dalam situasi seperti ini fertilitas akan rendah.
3.      Tidaklah benar bahwa kemiskinan tidak dapat dihidarkan atau kemiskinan itu disebabkan karena sistem kapitalis.
4.      Kalau pada suatu waktu di suatu wilayah terjadi kekurangan bahan makanan, maka keadaan ini hanya bersifat sementara saja. Pemecahannya ada dua kemungkinan yaitu: mengimport bahan makanan, atau memindahkan sebagaian penduduk wilayah tersebut ke wilayah lain.
5.      Memperhatikan bahwa tinggi rendahnya tingkat kelahiran ditentukan oleh manusia itu sendiri, maka Mill menyarankan untuk meningkatkan tingkat golongan yang tidak mampu. Dengan meningkatnya pendidikan penduduk maka secara rasional mereka mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah anak sesuai dengan karir dan usaha yang ada. Di samping itu Mill berpendapat bahwa umumnya perempuan tidak menghendaki anak yang banyak, dan apabila kehendak mereka diperhatikan maka tingkat kelahiran akan rendah.
Agama Kemanusiaan Dan Sekularisme Otoriter
Paradigma baru yang dibangun Mill bersama Saint-Simon dan Comte adalah mengenai keyakinan bahwa tugas dari filsafat itu untuk membantu proses sejarah dengan meringankan transisi dari usia tua untuk yang baru. Bukti penafsiran ini memiliki pengaruh kuat dalam struktur kependudukan. Dalam perkembangan berikutnya, Mill berusaha mempertimbangkan kemajuan peradaban dan berupaya untuk memfasilitasi transisi & membuat aman & sehat
Utilitarianisme
Teori lain yang disampaikan John Stuart Mill (1806-1873) dan filosof Inggris Jeremy Bentham (1748-1832) adalah Teori Konsekuen yang menyatakan bahwa masalah bermoral atau tidak, ditentukan berdasarkan konsekuensi tindakan tersebut. Di dalam teori ini, untuk memilih apakah akan mengerjakan pilihan A atau B, dibutuhkan pengetahuan tentang konsekuensi pekerjaan A dan B, serta pengetahuan tentang konsekuensi yang terbaik. Demikian pula dalam menjelaskan masalah kependudukan.
Pengertian baik itu sendiri akan berbeda satu terhadap yang lain, misal: pengikut aliran hedonisme akan menyatakan bahwa apa yang dianggap baik adalah kesenangan (pleasure) atau kebahagiaan, tetapi hal itu bisa bukan yang terbaik bagi orang lain. Aplikasi sosial hedonism di dalam masyarakat adalah utilitarianisme yang doktrinnya menyatakan bahwa kebijakan sosial harus ditentukan oleh hasil terbaik yang dapat diberikan kepada yang terbanyak. Kebijakan sosial akan dianggap baik jika akibat kebijakan tersebut bermanfaat bagi orang banyak.
 
  1. Aliran Marxist: Teori Kependudukan Karl Mark
Teori ini pada intinya tidak sepakat jika “bila tidak diadakan pembatasan jumlah penduduk maka manusia akan kekurangan pangan”. Menurut mark semakin banyak jumlah manusia, maka akan semakin banyak produksi pangan yang dihasilkan. Mark membantah dengan beberapa pendapat antara lain:
§ membatasi pertumbuhan penduduk, populasi manusia tidak menekan makanan tetapi mempengaruhi kesempatan kerja.
§ menentang usaha-usaha moral restraint,
§ sistem kapitalis penyebab kemelaratan karena mengurangi upah buruh, dan mengganti buruh dengan tenaga mesin. Juga terjadi karena capital memotong gaji buruh.
Dalam hal ini, mark memberika alternatif masalah pangan dengan menekankan pada perubahan sistem kapitalis ke sosialis, penguasaan alat-alat produksi oleh buruh, penolakan pemotongan gaji terhadap kaum buruh. Gagasan Mark
 
3.      Ulasan
Teori John Stuart Mill lebih berkaitan dengan teori Malthusian, dengan konsep yang sepaham tentang pertumbuhan penduduk yang melampui pertumbuhan jumlah makanan. Namun teori ini tidak mengupayakan untuk mengurangi jumlah penduduk, sebagaimana yang dipandang oleh Malthus. Dengan demikian, teori John Stuart Mill masuk dalam kelompok sendiri, yakni aliran Reformulasi dari teori yang ada dan dipelopori oleh John Stuart Mill, Arsene Dumont dan Emile Durkheim (Weeks, 1992 dalam Mantra, 2000; 60).
 
4.      Kesimpulan
Teori John Stuart Mill masuk dalam kategori teori kontemporer, sebab John Stuart Mill tidak menghilangkan konsepsi dalam gagasan Malthus, namun juga tidak menerima sepenuhnya gagasan Malthus. Teori John Stuart Mill  banyak melihat variabel lain yang ikut menggambarkan kondisi penduduk.
 
5.      Daftar Pustaka
 
 


[1] Ahmad Munir, Mahasiswa Departemen Geografi Universitas Indonesia – Peserta Mata Kuliah Geografi Demografi 2010
[2] Reno Aldiano, Mahasiswa Departemen Geografi Universitas Indonesia – Peserta Mata Kuliah Geografi Demografi 2010
 
CATATAN PRIBADI
 
MATA KULIAH DEMOGRAFI
 
 
 
 
Oleh: Ahmad Munir, 0706265150
 
DEPARTEMEN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
 
TAHUN 2010

PERATURAN KULIAH
 
No
Peraturan Kuliah
Keterangan
1
1.     Boleh memakai sandal
2.     Maksimum terlambat 15 menit
 
2
Ketua kelas
1.     Menyiapkan kelas.
2.     Tugas dikumpulkan ke ketua dan wakil ketua, selanjutnya disampaikan ke Kiki (Asisten).
3.      
Wido
3
Yang lama adalah data-data yang baru, perhitunganya lama dan perlu diperbaharui. Sampai sekarang sama tetapi ada teori-teori yang baru, teori lama tidak berlaku untuk saat sekarang.
Geografi penduduk pada analisis spatial
 
4
Mata ajaran ini berguna untuk perencanaan berkaitan dengan proyeksi penduduk
 
 
 
 
 
SASARAN PEMBELAJARAN AHIR
 
 
Mahasiswa diberikan data statistic penduduk, mampu menghitung serta menganalisis
 
 
 
SASARAN PEMBELAJARAN PENUNJANG
 
 
Membuat piramida penduduk
 
 
Menghitung dan menjelaskan wilayah berdasarkan komponen demografi
 
 
Menilai kondisi ke depan dari wilayah
 
 
 
 
 
POKOK BAHASAN YANG AKAN DIBAHAS
 
 
Arti dan konsep demografi
 
 
Sumber data demografi
 
 
Teori kependudukan
1.     Teori Thomas Maltus
2.     Teori Sosial
3.     Teori Fisiologi
 
Pertumbuhan penduduk
1.     Penduduk dunia dan trasisi demografi
2.     Transisi demografi
 
Kompisisi Penduduk
Umur dan jenis kelamin
Pendididkan
Status Perkawinan
Ciri ekonomi
 
Beberapa Ukuran Dasar Demografi
1.     Bilangan absolute dan bilangan relative
2.     Proporsi dan presentase
3.     Rate
4.     Kepadatan penduduk
5.     Pertumbuhan Penduduk
 
Tabel Kematian/ life table
 
 
Mortalitas
 
 
Fertilitas
 
 
Angkatan kerja
 
 
Mobilitas penduduk
Pengertian mobilitas
Jenis-jenis migrasi
Faktor2 penyebar migrasi
 
 
Proyeksi penduduk
 
 
Kebijakan penduduk di Indonesia
 
 
 
 
 
PENILAIAN
 
 
Penilaian sistem kombinasi
 
 
Bobot Nilai
1.     UTS
2.     TUGAS DAN DISKUSI
3.     UJIAN AHIR SEMESTER
 
40%
20%
40%
 
Ratio Jenis Kelamin – adalah angka angka relative
Lahir hidup dan lahir mati jadi konsepnya bisa berbeda antar Negara, kalau lahir ada denyut jantung maka disebut hidup.
Lihat trennya apakah eksponensial atau geometric, maka terlebih dahulu sehingga missal menghitung pertumbuhan penduduk memakai demografi.

PENGERTIAN DEMOGRAFI
1.     Mata Kuliah pilihanya yang sesuai dengan keputusan
2.     Demografi mempelajari jumlah, persebaran teirotrial
 
TEORI ITU BERLAKU PADA SUATU TEMPAT TETAPI TIDAK BERLAKU DI TEMPAT LAIN.
Kesejahteraan – kurang waktu reproduksi –
 
Kota dan Desa – karena kota waktu reproduksinya sedikit, mana yang paling berpengaruh apakah suhu atau lingkungan kerja?
 
Perkotaan Beban tanggungan lebih tinggi? Mengapa?
Kenapa ada fenomena kelaihiran, homogen tidak?
Tingkat kelahiran berbeda, kenapa di daerah x berbeda dengan daerah Y?
Kalau variabel tidak berpengaruh dan jangan diambil, mencari mengapa lihat teorinya dulu?
 
 
 
Demografi (Donal) = Komposisi mobilitas horizontal, bukan vertical atau status, mobilitas Vertikal (perpindahan status) – gambaran numeric dari .
 
Penunjang mata kuliah geografi penduduk, karena bukan amata kuliah prasyarat.

TEORI KEPENDUDUKAN
Teori Thomas Maltus
 
1.     Orang yang pertama kali menganalisis “Hubungan Populasi Penduduk Dengan Perekonomian
2.     Judul buku yang dikarang “Essay on the principles of population”, penelitian di Amerika Utara bagian timur. Ayahnya Danial Malthus, yang menurut diskusi mereka pertumbuhan itu kayak deret ukur, penduduk cepat, dan pertumbuhan makanan pelan.
3.     Awalnya Maltus meneliti tentang temuan Benyamin Franklin yang menyatakan bahwa “Kolonial di amerika yang memiliki sumber daya yang melimpah, ternyata jumlah penduduknya cenderung berlipat dua kali lipat setiap 25 tahun”.
4.     Atas dasar itu, ia membuat rumusan secara universal, “penduduk dunia cenderung bertambah secara eksponensial atau deret ukur, kecuali jika bertahan oleh ketersediaan pangan”. Penduduk akan beripat dua pada setiap generasi. 1,2,4,8……….1024 dst.
5.     Yang dimaksud pertumbuhan deret ukur adalah keadaan dimana suatu variabel meningkat dengan proporsi konstan dari mAsa ke masa. Penduduk berjumlah 200 orang yang bertambah 3% setiap tahunnya berarti; 200 pada tahun 0, 200 x 1,03 pada tahun 1 dst.
Kegagalan ramalan maltus
1.     Pandangan Maltus terlalu sederhana.
2.     Maltus tidak memperhatikan keajaiban teknologi yang dicetuskan oleh revolusi industri
3.     Ia tidak memperkirakan kemungkinan terjadinya penurunan laju pertumbuhan penduduk seiring dengan naiknya standar kehidupan dan tingkat pendapatan. (Negara barat tahun 1870)
4.     Meningkatnya hasil produksi melebihi pertumbuhan penduduk. Hal ini meningkatkan kenaikan upah riil yang begitu cepat.
Keunggulan
Meskipun demikian, pendapat Maltus masih relevan untuk memahami perilaku populasi di Negara China, India dan Ethiophia yang sangat vital dalam keseimbangan jumlah penduduk dan ketersediaan pangan.
 
Sumber Rujukan: Mikro Ekonomi, Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus
CATATAN KULIAH KEDUA
Cheks to population:
 
1.     Penduduk bertambah menurut deret ukur 1248
2.     Makanan bertambah menurut deret hitung 123
 
Ultimate Cheks (kekurangan bahan makanan dan kelparan)
Immadiate cheks – preventif cheks( faktor yang dapat mengurangi jumlah kelahiran)
 
 
Maltus tidak memperhatikan keajaiban teknologi yang dicetuskan oleh revolusi industri
Sensus tahun 1980, setelah itu lihat tahun 1990 – dalam prosesnya bisa mengurangi.
Diperancis kalau melahirkan dapat hadiah gratis, orang yang asli sana mendapatkan hadiah.
Malthus tidak memperhatikan hal demikian, maka sekarang keadaanya masih tetap berkembang.
 
KRITIK TEORI MALTUS: KENAPA ALIRAN SOSIAL, KARENA YANG BERPERAN MANUSIA.
Arsene Dumon
TEORI KAPILARITET SOSIAL: Orang ingin mencapai yang tertinggi, merencanakan jumlah keluarga (Hanya mungkin terjadi yang tidak mempunyai hambatan pindah kelas seperti; perancis).
Untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi
JB Canning
Kemajuan pengetahun dapat melimpah gandakan bahan makanan: Kemajuan teknologi, jumlah penduduk, luas tanah, dan penemuan sintesis.
CARR SAUDER
Jumlah penduduk dapat optimum, jika terjadi keseimbangan jumlah penduduk dan produksi bahan pangan (setiap Negara akan berusaha membatasi jumlah penduduk, agar tercapai keseimbangan)
TEORI FISIOLOGIS ATAU NATURALIS (ALAMI)
Thomas Doubledey
1.     DAYA REPRODUKSI BERBANDING TERBALIK DENGAN BAHAN MAKANAN YANG TERSEDIA.
2.     Ada yang pasang pen, yang effektif hanya tiga bulan.
3.     Kalau kurang makanan merangsang daya reproduksi tinggi, pendapatan rendah keluarga banyak.
--------------------------------
Keterangan: Kalau pakai alat itu masih susah, pertama kali pil dan jarum suntik saja masih susah, apalagi alat spiral dan kondom sangat kesusahan. Pil kadang tidak cocok, gendut dan tidak hitam, ahirnya diterim IUD.
 
Michael Thomas Sadler
Daya reproduksi dibatasi oleh jumlah penduduk pada suatu Negara, jika padat jumlah penduduk menurun dan sebaliknya.
JIKA PADAT REPRODUKSI MENURUN
---------------------
Ketarangan:
Lalat dalam ruang sempit dan lalat dalam ruang luas
Raimon S. Perl
PERTUMBUHAN PENDUDUK DIDASARKAN ATAS DUGAAN BIOLOGIS DAN GEOGRAFIS
Mula mula pertambahan penduduk lambat, makin lama makin cepat, mencapai titik tengah daur pertumbuhan, kemudian berkurang hingga ahir pakan.
CORRADO GINNI
Pertumbuhan Penduduk Dilihat Dari Sudut Statistik
HERBERT SPENCER
PENDUDUK BERTAMBAH BILA SESEORANG HANYA SEDIKIT MEMPERGUNAKAN ENERGI UNTUK MENGEMBANGKAN HIDUPNYA, SEHINGGA BANYAK ENERGI UNTUK PERKEMBANGBIAKAN DAN SEBALIKNYA.
(over population pasti terjadi tapi terhambat oleh adanya energi manusia) yang banyak eksekutif muda,
-------------------
1.     Rata-rata mengeluh dan membawa suami istri, bagaimana biar energinya masih tetap ada.
2.     Pekerjaan cari suasana jangan dirumah, yang membuat suasana bisa membuat reproduksi dengan tenang.
3.     Sabtu minggu belum tentu masa subur, diminta cuti untuk pada masa subur.
SUMBER DATA DEMOGRAFI
DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK
 
Abdullah Rizky (0305060014) TUGAS MENCARI DEMOGRAFI
 

This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free