Menggugat Menara Gading
.jpg)
Menggugat “Menara Gading” (UI) Terhadap Kualitas Pendidikan di Kota Depok
Oleh: Ahmad Munir, Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam
Di mana bumi dipijak, di situ langit di junjung. (peribahasa)
Di mana UI berdiri, di situ mestinya kualitas pendidikan di angkat. (harapan).
Sepertinya nama Universitas Indonesia (UI) tidak asing di telinga bangsa Indonesia. Kenyataan bahwa UI merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia memang tidak diragukan. Tahun 2008 UI menduduki peringkat 289 ditingkat dunia, disusul UGM dan ITB pada peringkat selanjutnya. Namun, di luar kelebihan itu semua, UI belum menjadi bagian intergral yang mampu memberikan kontribusi lebih, terutama di bidang pendidikan dan tempat terselenggaranya yakni Kota Depok.
Kenyataan kualitas dan kebanggaan berbagai prestasi yang disandang UI berbanding terbalik dengan kenyatan pendidikan di Kota Depok. Data Dinas Pendidikan Kota Depok mencatat, angka kelulusan pelajar di Depok masih rendah. Juga data lain, yang menyatakan bahwa prestasi pendidikan yang dicapai Kota Depok umumnya prestasi individu, bukan prestasi kelembagaan. Hal ini jauh berbeda dengan Kota Jakarta, kota sebelahnya yang mampu menduduki posisi teratas ditingkat Nasional. Pertanyaanya ada apa dengan pendidikan di Kota Depok, yang secara geografis juga tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta, yang mestinya juga tidak ada masalah mengenai akses komunikasi dan informasi mengenai dunia pendidikan di pusat, apalagi dengan dukungan segenap sumber daya dari salah satu kampus yang ada di dalamnya, yakni Universitas Indonesia.
Universitas dan Kemajuan Pendidikan Di Sekitarnya
Keberadaan Universitas di sebuah lokasi, pada dasarnya memberikan berbagai keuntungan bagi wilayah di sekitarnya. Umumnya wilayah tempat terselenggranya pendidikan menunjukkan kemajuan sedikit lebih pesat dibanding kota lain di sekitarnya, terutama bidang ekonomi, pendidikan dan sosal serta kebudayaan. Faktor penyebabnya, lokasi universitas memudahkan jangkauan dan akses masyrakat sekitar terhadap sarana dan fasilitas pendidikan. Yogyakarta misalnya, keberadaan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebabkan Kawasan di Sekitar Kampus menjadikan Wilayah di sekitarnya, dapat meningkatkan kualitas pendidikannya. Sehingga komunikasi dan interaksi masyarakat terhadap sarana dan fasilitas kampus memungkinkan masyarakat sekitar, mengakses segala kemajuan dan informasi yang dihasilkan dari Studi dan reset universitas di berbagai bidang.
Seperti diketahui, UI telah menempati Depok sekitar 1987-an atau sekitar 20 tahun yang lalu, dengan perkembangan yang luar biasa, akibat support dari pemerintah maupun pihak luar. Namun keberadaan UI yang cukup lama ini, belum berimbas banyak pada kemajuan pendidikan di Kota Depok. Dengan demikian, keberadaan UI di Depok belum memberikan dampak positif yang maksimal. Faktor penyebabnya adalah lemahnya komunikasi dan hubungan antara UI dan masyarakat Depok.
UI dengan segenap fasilitasnya, ternyata belum berkontribusi maksimum dalam meningkatkan kemajuan pendidikan di wilayah sekitar. Rendahnya pastisipasi UI dalam meningkatkan koalitas pendidikan di kota Depok, terlihat dari rendahnya koalitas pendidikan di kota Depok jika dibandingkan dengan daerah lain di sekitar Depok. Hal ini sangat berbeda, jika dibandingkan dengan Yogyakarta maupun kota besar lain di Indonesia. Umumnya, keberadaan kampus memberi kontribusi optimum dalam meningkatkan koalitas pendidikan di wilayah sekitar.
Peran Tri Drama Perguruan Tinggi bagi Kota Depok
Peran UI bagi kemajuan pendidikan di Kota Depok bukan sebuah kewajiban, mengingat UI bukan milik pemerintah Kota Depok, akan tetapi, peran dan tanggungjawab UI secara moril bagi Kota Depok, di mana kampus tersebut berdiri adalah hal yang semestinya dilakukan. Hal ini karena keduanya sama-sama menjalankan visi pendidikan. Sehingga dalam hal ini, kesadaran instituís UI, wakil masyarakat Depok, dan pemerintah kota Depok merupakan hal yang paling esencial, jika UI dan Kota Depok ingin bersama mewujudkan tanggungjawabnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pemerintah kota Depok bertanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan di wilayahnya, sedangkan UI bertanggungjawab secara moril karena bertempat di Kota Depok, yang secara tidak langsung, juga akan berdampak pada UI, sementara masyrakat adalah pihak yang mestinya mendapat manfaat dari kinerja kedunya. Dengan demikian, mewujudkan Kota Depok menjadi kota pendidikan yang unggul akan sangat mungkin tercapai, jika kesadaran dan tanggungjawab tersebut dipenuhi.
Kesadaran yang lebih penting adalah kesadaran sivitas akademika UI (Birokrasi kampus, Staff Pengajar dan karyawan, serta Mahasiswa) dalam menciptakan iklim pendidikan di sekitar kampus. Sebagaimana yang terjadi, banyak civitas akademika, khususnya mahasiswa yang langsung terlibat dalam dunia pendidikan, misalnya bimbingan belajar, sesungguhnya semakin memperkuat posisi tawar UI, jika hasilnya semakin meningkatkan koalitas pendidikan di kota depok.
Bagi birokrasi kampus, berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di Kota Depok, sesungguhnya bentuk tanggung jawab social (social resposibility) UI terhadap daerah yang ditempatinya. Dan Jika kita analogikan UI sebagai korporasi, maka CSR nya UI adalah masyarakat Depok, sehingga dapat kita katakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi UI, pada kehidupan social di sekitarnya. Terlebih adanya tuntutan Universitas untuk mengamalkan tri dharma perguruan tingginya, semakin mempertegas bahwa membantu memajukan pendidikan di Kota Depok merupakan tanggungjawab bagi UI.
Keberadaan UI sebagai kampus unggulan hendaknya berdampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan di Kota Depok. Beberapa yang kemudian muncul setelah berdirinya lembaga pendidikan adalah citra dan peluang meningkatkan kemampuan ekonomi dan bisnis, juga berkembangnya taraf hidup masyarakat. Brand kota pendidikan hampir tidak melekat di kota depok, walapun berdiri megah universitas Indonesia.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya ketidakmampuan UI membantu kota Depok mendesain pendidikan yang mutu dan berkualitas, sehingga output pendidikan di Depok belum dapat bersaing sejajar dengan Sekolahan negeri lain di Jakarta.
Keuntungan Kota Depok secara geografis yang dekat dengan Ibu Kota Jakarta, pada dasarnya juga merupakan potensi yang luar biasa, di mana posisi strategis ini dapat menciptakan peluang arus pergerkan informasi yang jauh lebih cepat dibanding kota lain di Jawa Barat. Alasan ini yang sesungguhnya mampu menjadi dasar, kenapa UI dapat dikatakan tidak memiliki peran yang optimum dalam mengembangkan pendidikan di Kota Depok.
Gugatan yang sangat realistis bagi masyarakat Depok adalah mengoptimalkan peran UI sebagai institusi pendidikan, sekaligus tempat orang-orang menimba ilmu agar mampu memberikan kontribusi lebih bagi Kota Depok sebagai
Menjawab Masalah
Belum cukup bukti untuk mengatakan bahwa UI banyak berkontribusi bagi pendidikan di Kota Depok. Padahal mestinya, kemajuan UI akan otomatis berdampak pada kemajuan pendidikan di Kota Depok, tapi pada kenyataanya belum.
Di luar kebiasaan yang terjadi, menjawab kemajuan pendidikan di Kota Depok masih menjadi tanggungjawab UI dengan segenap komponennya. UI sebagai bagian integral, terutama kesamaan visi dalam bidang pendidikan, mestinya mampu bersinergi dengan segenap eleven di kota Depok. Memang tidak terdapat hubungan yang pasti, antara keberadaan universitas terhadap kemajuan pendidikan. Tetapi keberdaan universitas, praktis mampu meningkatkan sumber daya manusia di sekitarnya, atau minimal sivitas akademika yang terus menjalin interaksi dengan lingkunganya tentu berpengaruh terhadap aktivitas pendidikan. Oleh karena itu, belum berpengaruhnya UI terhadap kemajuan pendidikan yang signifikan hendaknya dipikirkan secara bersama. Hal ini dalam rangka menciptakan kultur keilmuan yang berkembang, yang sesungguhnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Depok sekaligus memberi pengaruh nilai tawar UI di masyarakat. Kenyataan ini yang menjadi harapan masyarakat depok.
-----------------------------------------------------